Selamat Datang di Dunia Nyata

dunia yang penuh tantangan

Senin, 02 Mei 2011

Anakes Bidang Morfologi

I. Pengantar

Bahasa melambangkan identitas. Itulah sebabnya mengapa bahasa juga disebut hasil kebudayaan. Seseorang bias langsung diketahui identitasnya melalui bahasa. Sebagai bangsa Indonesia kita mempunyai satu bahasa persatuan yang disebut bahasa Indonesia yang bersumber dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan bangsa Indonesia sebagai alat komunikasi. Hal ini tampak dari berbagai aktivitas yang dilakukan manusia sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan bahasa untuk mencapai tujuan hidupnya. Dengan bahasa manusia saling berkomunikasi dalam berbagai aspek kehidupan. Kita bisa bayangkan bagaimana seandainya jika tidak ada bahasa pemersatu kita yakni bahasa Indonesia, maka semua akan kacau balau dan tidak akan tercipta komunikasi yang luas. Kita hanya akan saling berkomunikasi dengan sesama suku kita saja.
Media cetak sebagai penyalur informasi kepada masyarakat mempunyai peranan penting dalam memasyarakatkan bahasa Indonesia. Sehingga, semakin baik dan benar bahasa yang digunakan oleh media maka akan semakin baik pula sosialisasi bahasa yang didapatkan oleh masyarakat. Artinya, media cetak berperan penting dalam memdidik masyarakat secara langsung mengenai bahasa. Hal ini terlihat pada aspek tutur masyarakat yang sebagian besar dipengaruhi oleh media, baik yang cetak maupun elektronik. Pada akhirnya, dampak penggunaan bahasa di media cetak akan menentukan masa depan bahasa Indonesia itu sendiri.


II. Data
Data diperoleh dari harian Kendari Pos. Adapun data analisis ini adalah sebagai berikut.




III. Analisis

1. Identifikasi kesalahan
Identifikasi kesalahan pada bagian ini dimaksudkan untuk melihat kata-kata yang tidak sesuai dengan tata bahasa baku bahasa Indonesia di bidang morfologi yang meliputi proses pembentukan afiks, penulisan preposisi, pemajemukan kata, dan reduplikasi.
Berikut rincian kesalahan yang ditemukan dalam harian Kendari Pos.

diantara
terus menerus
mengkonsumsi (2 kali)
anti bakteri
anti kembung
anti muntah

Jumlah kesalahan: 7 kata

2. Peringkat kesalahan
Memperingkat kesalahan bertujuan untuk melihat urutan kesalahan dari yang dominan ke yang tidak dominan.
a. Pemajemukan kata
anti bakteri
anti kembung
anti muntah

b. Pembentukan afiks
mengkonsumsi (2 kali)

c. Penggunaan kata depan atau preposisi
diantara

d. Perulangan kata atau reduplikasi
terus menerus



3. Analisis kesalahan
Pada bagian ini setiap kesalahan akan dianalisis dan diteliti sehingga bisa ditemukan faktor-faktor yang membuat kata-kata tersebut tidak sesuai dengan tata bahasa baku bahasa Indonesia. Analisis kesalahan pada bagian ini difokuskan pada aspek morfologi.

a. Pemakaian imbuhan

mengkonsumsi (2 kali)

Pada aspek ini, pembentukan imbuhan dengan kata dasar meliputi beberapa kesalahan. Kesalahan tersebut terlihat pada kata menkonsumsi. Seharusnya terjadi peluluhan pada fonem /k/. hal tersebut disebabkan karena prefiks meng- yang memiliki distribusi paling banyak akan berubah ketika bertemu dengan fonem yang satu daerah titik artikulasi. Penulisan imbuhan yang tidak digabung dengan kata dasar juga sering terjadi. Ada suatu kecenderungan kesalahan dalam membedakan prefiks di-, banyak penulis yang menyamakannya dengan preposisi, padahal itu tidak benar. Preposisi untuk membentuk keterangan sedangkan prefiks di- untuk membentuk kata kerja pasif. Misalnya pada kata di peruntukkan dan kata di anggap seharusnya ditulis diperuntukkan dan dianggap.

b. Penggunaan kata depan atau preposisi

diantara

Preposisi atau lebih umum dikenal kata depan berfungsi membentuk keterangan sehingga penulisannya harus dipisah dengan kata yang mengikutinya. Hal inilah yang membuat preposisi di berbeda dengan prefiks di-.





c. Pemajemukan kata

anti bakteri
anti kembung
anti muntah

Pemajemukan kata, khususnya pada kata-kata yang ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, mengikuti kaidah kesatuan makna. Hal ini berlaku pada kata-kata yang bermakna khusus seperti pro dan kontra, antar dan intra. Begitupun dengan kata anti bakteri seharusnya ditulis antibakteri.

d. Perulangan kata atau reduplikasi

terus menerus

Reduplikasi merupakan pengulangan kata yang tidak keluar dari makna kata dasarnya. Semua kata ulang, terkecuali kata ulang sebagian, harus ditulis serangkai yang ditandai dengan tanda hubung.



4. Evaluasi kesalahan
Evaluasi dimaksudkan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi pada kata-kata yang ditulis berdasarkan kaidah bahasa Indonesia, khususnya pada aspek morfologi.
Salah Benar
anti bakteri
anti kembung
anti muntah antibakteri
antikembung
antimuntah
mengkonsumsi (2 kali) mengonsumsi (2 kali)
diantara di antara
terus menerus Terus-menerus

5. Prediksi kesalahan
Hal ini dimaksudkan untuk memberikan solusi atas kesalahan yang terjadi pada penulisan kata khususnya pada aspek morfologi. kebanyakan orang yang menggeluti bidang lain, selain bidang studi bahasa Indonesia biasanya hanya mengandalkan atau mengedepankan kesatuan gagasan berpikir yang ia tuangkan dalam tulisan tanpa memperhatikan aspek kebahasaan yang sebenarnya cukup penting. Untuk itu, pentingnya ilmu bahasa yang interdisipliner menuntut pemakainya untuk mampu mengaplikasikan tatabahasa yang baik dan benar.
Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan seperti yang telah dikemukakan tersebut yaitu:
a. Pemahaman mengenai ilmu bahasa. Terutama untuk dasar-dasar kebahasaan seperti EYD bahasa Indonesia harus dikuasai atau dipahami oleh penulis, termasuk semua elemen yang terlibat dalam penulisan di media cetak. Sehingga penyampaian pesan dapat dipahami secara baik dan benar oleh pembaca.
b. Wawasan yang luas juga sangat mempengaruhi pemilihan kata yang dilakukan oleh penulis untuk menyampaikan pokok pikirannya. Salah satu sifat bahasa yang dinamis menuntut manusia untuk senantiasa mengikuti perkembangan zaman. Sebab dari waktu ke waktu bahasa terus berkembang seiring dengan perkembangan manusianya pula. Hal ini akan sangat terlihat pada aspek penggunaan istilah asing dan pilihan kata, khususnya yang sudah diserap.

IV. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bagian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kesalahan-kesalahan yang terdapat pada kata-kata dalam Harian Kendari Pos disebabkan beberapa faktor, yaitu:
1. Kesatuan ide pokok sebaiknya tidak mengesampingkan kaidah-kaidah tatabahasa yang sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kesalahan didominasi oleh penulisan kata, selanjutnya disusul oleh kesesuaian penggunaan kata dengan makna.
2. Pengetahuan dan wawasan penulis sangat mempengaruhi cara mereka menulis, khususnya yang berkenaan dengan kaidah tatabahasa.

V. Daftar Pustaka

Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rhineka Cipta.
. 1993. Gramatika Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rhineka Cipta.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar